Obat merupakan bahan campuran yang digunakan dalam peredaan, pencegahan, dan pendiagnosaan suatu penyakit, kelainan fisik, atau gejala yang nampak pada manusia maupun hewan, obat sendiri memiliki bentuk yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk serbuk, pil, kapsul, ataupun larutan, dan keempat komponen produk tersebut dapat kita jumpai di apotik – apotik maupun warung – warung di pinggir jalan yang menjual produk kesehatan.
Orang yang memiliki gejala penyakit ringan ataupun berat pasti memerlukannya. Kalau penyakit sudah berat atau kronis mau tak mau obat menjadi makanan sehari – hari. Tapi kalau hanya penyakit ringan seperti flu, pusing, ataupun masuk angin apakah obat juga menjadi menu utamanya setiap kali menderita penyakit ringan tersebut?
Salah seorang dokter yang ada di Medan mengatakan bahwa obat yang kita konsumsi pada dasarnya merupakan alat kesembuhan bagi si penderita. Akan tetapi, mengonsumsi obat akan menimbulkan suatu masalah jika si pasien tidak dapat mengerti dengan jelas, obat yang seharusnya tepat dan sesuai untuk menyembuhkan gejala penyakitnya dan mana yang bukan, serta bagaimana aturan pamakaian yang tertera di setiap kemasan produk obat.
Bagi si pasien atau si penderita, jika mengonsumsi obat yang tidak sesuai dengan anjuran dan dosis yang telah ditetapkan, maka dapat menyebabkan indikasi, efek samping atau kontraindikasi yang bisa menyebabkan gangguan pada fungsi hati dan ginjalnya pada obat – obat yang di metabolisme di hati.
Kalau kita hanya flu – flu biasa atau ringan, sebaiknya istirahat dulu yang cukup. Perbanyak minum air putih, dan mengonsumsi buah – buahan, jangan langsung menenggak obat – obatan begitu saja. Karena bagaimanapun penyembuhan secara alamiah lebih bermanfaat daripada kimiawi.
Jika kita ingin mengonsumsi obat sebelum makan boleh saja. Akan tetapi, obat tersebut merupakan obat – obat yang dapat menyetop produksi asam lambung dan mencegah maag.
Sedangkan kalau kita sudah makan, maka obat – obatan yang ingin dikonsumsi harus yang mengandung asam, dan untuk antibiotik sebaiknya kita konsumsi sebelum makan agar penyerapan tidak terganggu. Terkadang masalah yang sering dihadapi yaitu mengonsumsi obat sebelum makan akan membuat tidak enak di perut.
Makanya, banyak orang yang makan antibiotik setelah makan nasi. Terutama bagi wanita yang mengalami datang bulan atau menstruasi pada hari – hari pertama dan kedua biasanya mengalami disminori, yaitu gejala nyeri pada masa awal menstruasi, lalu langsung minum obat penghilang rasa sakit dan nyeri haid. Hal tersebut tidak perlu dilakukan, karena peristiwa tersebut adalah gejala yang normal yang biasanya dialami para wanita. Biarkan saja keadaan itu berjalan sewajarnya, serta timbulkan efek kejiwaan di dalam diri kita sendiri, yaitu timbulkan di dalam pikiran dan perasaan bahwa tanpa meminum obat pereda rasa nyeri, sakitnya juga akan hilang dengan sendiri.Yang terpenting banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.
Orang yang memiliki gejala penyakit ringan ataupun berat pasti memerlukannya. Kalau penyakit sudah berat atau kronis mau tak mau obat menjadi makanan sehari – hari. Tapi kalau hanya penyakit ringan seperti flu, pusing, ataupun masuk angin apakah obat juga menjadi menu utamanya setiap kali menderita penyakit ringan tersebut?
Salah seorang dokter yang ada di Medan mengatakan bahwa obat yang kita konsumsi pada dasarnya merupakan alat kesembuhan bagi si penderita. Akan tetapi, mengonsumsi obat akan menimbulkan suatu masalah jika si pasien tidak dapat mengerti dengan jelas, obat yang seharusnya tepat dan sesuai untuk menyembuhkan gejala penyakitnya dan mana yang bukan, serta bagaimana aturan pamakaian yang tertera di setiap kemasan produk obat.
Bagi si pasien atau si penderita, jika mengonsumsi obat yang tidak sesuai dengan anjuran dan dosis yang telah ditetapkan, maka dapat menyebabkan indikasi, efek samping atau kontraindikasi yang bisa menyebabkan gangguan pada fungsi hati dan ginjalnya pada obat – obat yang di metabolisme di hati.
Kalau kita hanya flu – flu biasa atau ringan, sebaiknya istirahat dulu yang cukup. Perbanyak minum air putih, dan mengonsumsi buah – buahan, jangan langsung menenggak obat – obatan begitu saja. Karena bagaimanapun penyembuhan secara alamiah lebih bermanfaat daripada kimiawi.
Jika kita ingin mengonsumsi obat sebelum makan boleh saja. Akan tetapi, obat tersebut merupakan obat – obat yang dapat menyetop produksi asam lambung dan mencegah maag.
Sedangkan kalau kita sudah makan, maka obat – obatan yang ingin dikonsumsi harus yang mengandung asam, dan untuk antibiotik sebaiknya kita konsumsi sebelum makan agar penyerapan tidak terganggu. Terkadang masalah yang sering dihadapi yaitu mengonsumsi obat sebelum makan akan membuat tidak enak di perut.
Makanya, banyak orang yang makan antibiotik setelah makan nasi. Terutama bagi wanita yang mengalami datang bulan atau menstruasi pada hari – hari pertama dan kedua biasanya mengalami disminori, yaitu gejala nyeri pada masa awal menstruasi, lalu langsung minum obat penghilang rasa sakit dan nyeri haid. Hal tersebut tidak perlu dilakukan, karena peristiwa tersebut adalah gejala yang normal yang biasanya dialami para wanita. Biarkan saja keadaan itu berjalan sewajarnya, serta timbulkan efek kejiwaan di dalam diri kita sendiri, yaitu timbulkan di dalam pikiran dan perasaan bahwa tanpa meminum obat pereda rasa nyeri, sakitnya juga akan hilang dengan sendiri.Yang terpenting banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.
thanks
ReplyDeleteMakasih yaa :)
ReplyDelete