CYNTHIA OCTAVIANTI

Friday, January 13, 2012

Cara Mengatasi Rasa Malas

Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Rasa malas merupakan sejenis penyakit mental. Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa malas tersebut: 

1.       Membuat tujuan
Orang malas biasanya tidak memiliki motovasi untuk berkembang kea rah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang layak atau pantas untuk diraih. Tanpa tujuan, komitmen dalam pencapaian hidup maka seseorang tidak akan pernah merasa ingin bangkit. Posisi seperti ini menjadi pasif, tergantung pada situasi atau menyerah kepada nasib. Tidak ada semangat untuk meraih atau mencapai sesuatu. Agar seseorang itu dapat termotivasi, harus mempunyai tujuan hidup
2.       Mengasah kemampuan
Setiap orang mempunyai berbagai macam kemampuan atau ketrampilannya sendiri-sendiri.  Contohnya melakukan hal-hal yang kita senangi/kita hobikan. Jika aktivitas-aktivitas pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen sepenuhnya, maka kita telah berada di jalur benar. Aktivitas pembelajaran akan menempatkan kita pada posisi dan lingkungan yang dinamis. Dengan sendirinya ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri kita, menebalkan komitmen pencapaian tujuan dan tentu menambahkan semangat kita.
3.       Pergaulan dinamis
Lingkungan terkadang sangat menjadi peran penting, salah dalam pergaulan maka dengan cepat kita akan mengikuti arah tersebut. Dengan begitu kita di hadapkan dengan berbagai macam pilihan. Para pemenang berkumpul dengan para pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan para pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk bergabung dengan para pemenang, bergaul dengan para pemenangpun akan menambah rasa penasaran, dan rasa ingin mencoba untuk menjadi pemenang seperti yang lain.
4.       Disiplin diri
Jika kita menanamkan rasa disiplin di diri kita, maka banyak hal yang akan bisa kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya membawa kesuksesan bagi para pekerja. Disiplin untuk datang tepat waktu itu adalah salah satu sikap melawan rasa malas.

Rasa malas jelas sangat merugikan. Jalan satu-satunya adalah dengan melawan rasa tersebut dan lakukan hal yang memang hasrus dilakukan. 

terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan?

Obat, senyawa kimia yang satu ini banyak dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak – anak, remaja, dewasa, hingga orang tua, sangat bergantung kepadanya. Tapi tahukah kita apa itu obat, efek samping jika terlalu banyak mengonsumsi benda tersebut, hingga kandungan obat – obatan seperti apa yang seharusnya dikonsumsi sebelum dan sesudah makan? 
Obat merupakan bahan campuran yang digunakan dalam peredaan, pencegahan, dan pendiagnosaan suatu penyakit, kelainan fisik, atau gejala yang nampak pada manusia maupun hewan, obat sendiri memiliki bentuk yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk  serbuk, pil, kapsul,  ataupun larutan, dan keempat komponen produk tersebut  dapat kita jumpai di apotik – apotik maupun warung – warung di pinggir jalan yang menjual produk kesehatan.

Orang yang memiliki  gejala penyakit  ringan ataupun  berat pasti memerlukannya. Kalau penyakit sudah berat atau kronis mau tak mau obat menjadi makanan sehari – hari. Tapi kalau hanya penyakit ringan seperti flu, pusing, ataupun  masuk angin apakah obat juga menjadi menu utamanya setiap kali menderita penyakit ringan tersebut?

Salah seorang dokter yang ada di Medan mengatakan bahwa obat yang kita konsumsi pada dasarnya merupakan alat kesembuhan bagi si penderita. Akan tetapi, mengonsumsi obat akan menimbulkan suatu masalah jika si pasien tidak dapat mengerti dengan  jelas, obat yang seharusnya tepat dan sesuai untuk menyembuhkan gejala penyakitnya dan mana yang bukan, serta bagaimana aturan pamakaian yang tertera di setiap kemasan produk obat.

Bagi si pasien atau si penderita,  jika mengonsumsi obat yang tidak sesuai dengan anjuran dan dosis yang telah ditetapkan, maka dapat  menyebabkan indikasi, efek samping atau kontraindikasi yang bisa menyebabkan gangguan pada fungsi hati dan ginjalnya pada obat – obat yang di metabolisme di hati.

Kalau kita  hanya flu – flu biasa atau ringan, sebaiknya istirahat  dulu yang cukup. Perbanyak minum air putih, dan mengonsumsi buah – buahan, jangan  langsung  menenggak obat – obatan begitu saja. Karena bagaimanapun penyembuhan secara alamiah lebih bermanfaat daripada kimiawi.

Jika kita ingin mengonsumsi obat sebelum makan boleh saja. Akan tetapi,  obat tersebut merupakan obat – obat yang dapat menyetop produksi asam lambung dan mencegah maag.
Sedangkan kalau kita sudah makan, maka obat – obatan yang ingin dikonsumsi harus yang mengandung asam, dan untuk antibiotik sebaiknya kita konsumsi sebelum makan agar penyerapan tidak terganggu. Terkadang masalah yang sering dihadapi yaitu mengonsumsi obat sebelum makan akan membuat tidak enak di perut.

Makanya, banyak orang yang makan antibiotik setelah makan nasi. Terutama bagi wanita yang mengalami datang bulan atau menstruasi pada hari – hari pertama dan kedua biasanya mengalami disminori, yaitu gejala nyeri pada masa awal menstruasi, lalu langsung minum obat penghilang rasa sakit dan nyeri haid. Hal tersebut tidak perlu dilakukan, karena peristiwa tersebut adalah gejala yang normal yang biasanya dialami para wanita. Biarkan saja keadaan itu berjalan sewajarnya, serta timbulkan efek kejiwaan di dalam diri kita sendiri, yaitu timbulkan di dalam pikiran dan perasaan bahwa tanpa meminum obat pereda rasa nyeri, sakitnya juga akan hilang dengan sendiri.Yang terpenting banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.

beberapa penyebab munculnya jerawat

Produksi Minyak Berlebihan
Jerawat tidak melulu muncul karena kotor, melainkan lebih disebabkan faktor dari dalam tubuh. Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak(sebaceus gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Penyebab jerawat yang paling umum adalah hormon, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri.

Sel-Sel Kulit Mati

Umumnya, jerawat dsebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak karena giat diproduksi hormon androgen.Jerawat timbul karena kelenjar minyak yang berlebih tersebut bercampur dengan sel kulit mati.Ketika sel-sel kulit itu bercampur dengan jumlah sebum sdfghjkl yang sudah meningkat itu, campuran yang tebal dan lengket itu dapat membentuk penyumbat yang menjadi bintik hitam atau putih. Banyak yang beranggapan, bahwa jerawat hanya menyerang muka, tetapi jerawat bisa juga menyerang bagian tubuh lain, seperti di bagian punggung, dada dan lengan atas.

Bakteri

Yang membuat masalah semakin rumit, bakteri biasanya ada di kulit, yang disebut p.acne, yang cenderung berkembang biak di dalam kelenjar sebaceous yang tersumbat, yang menghasilkan zat-zat yang menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus membengkak, dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang ke kulit daerah sekitarnya. Inilah yang menyebabkan jerawat batu jenis yang paling mungkin, yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang dan bekas luka seperti cacar yang permanen.

Kosmetik

Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan foundation. Foundation yang terkandung pada bedak menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori.

Obat-obatan

Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun topical (obat oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri patogen yang meningkat.[6]


Cara Mengatasi Jerawat
Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang biasa menyerang wajah. Menangani jerawat tidak boleh sembarangan. Secara umum, prinsip perawatan kulit wajah sebagai berikut.
  • Kulit wajah harus selalu bersih saat istirahat di rumah.
  • Hindari pemakaian kosmetika rias saat tidur.
  • Kebutuhan pembersih bagi kulit kering berbeda dengan kulit berminyak atau kulit normal, demikian juga sebaliknya.
  • Membersihkan wajah pada sore hari berbeda dengan pada pagi hari.

4. KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.

Macam – macam Tipe Kepemimpinan:
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.

2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikapover-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.

3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.


4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.


5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.


6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.


7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.


8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.


Teori Kepemimpinan
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
a. Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
b. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
c. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
d. Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.


2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal, yaitu :
Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.


3. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.


4. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

3. PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

Dalam sebuah organisasi pasti akan terdapat sebuah perubahan atau pengembangan untuk membuat suatu yang lebih baik/lebih memajukan. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan. namun perubahan itupun harus tetap dihadapi untuk sebuah pembaruan.
Faktor perubahan dapat terjadi karna 2 faktor, yaitu factor internal dan factor eksternal.
Faktor internal adalah segala keseluruhan factor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.

Faktor eksternal adalah segala keseluruhan factor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.

dari perubahan yang telah dilakukan pasti akan membawakan hasil/menimbulkan beberapa perubahan dalam suatu organisasi. dalam menangani masalah tersebut, alangkah baiknya organisasi tersebut melakukan penyesuaian diri agar sifat dari organisasi yang sebelumnya tidak lenyap dan tetap berjalan, s
aat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut. 
Pada saat melakukan beberapa perubahan dalam suatu organisasi pasti proses tidak berjalan dengan begitu lancar, banyak kendala-kendala atau hambatan-hambatan dalam proses perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari factor ekstenal.
                

2. KOMUNIKASI

Definisi Komunikasi  
Dalam kehidupan bermasyarakat kita selalu berkomunikasi untuk menjalin sebuah hubungan. Karena dengan adanya komunikasi kita akan mengetahui tentang sesuatu hal masing-masing antara satu dengan yang lainnya. Sebenarnya, apa pengertian dari komunikasi itu sendiri? Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat sangat di perlukan untuk saling berkomunikasi? yaitu Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Secara lebih spesifik, pengertian atau definisi komunikasi dapat disimpulkan dari berbagai istilah komunikasi berdasarkan pencetusnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.

Unsur - Unsur Komunikasi 
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh dan bulat . Bila salah satu unsur tidak ada , maka komunikasi tidak akan pernah terjadi . Dengan demikian , setiap unsur dalam komunikasi itu memiliki hubungan yang sangat erat dan slaing ketergantungan satu dengan lainnya . Artinya , keberhasilan komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut. 
Unsur - unsur komunikasi yaitu : 
  1. Komunikator / pengirim / sender . Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan . Komunikator bisa tunggal , kelompok , atau organisasi pengirim berita . Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas , memilih media yang ocok untuk menyampaikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi , apa yang akan dia sampaikan , dan bagaimana cara menyampaikannya .
  2. Komunikan / penerima / receiver. Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator . Dalam proses komunikasi , penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar . Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna .
  3. Saluran / media / channel . Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya . Pesan dapat berupa kata - kata atau tulisan , tiruan , gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore , sms , dan sebagainya .

MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI PADA SUATU ORGANISASI
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.

Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1.     IDE (gagasan)
2.    PERUMUSAN, dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
3.    PENYALURAN (transmitting), penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb
4.    TINDAKAN, dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.    PENGERTIAN, dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
6.    PENERIMAAN, penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.

1. ORGANISASI

Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif.

Proses mempengaruhi.
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
• Orang yang mempengaruhi (0)
• Metode mempengaruhi ()
• Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 p

Metode mempengaruhi
• Kekuatan fisik
• Penggunaan sanksi (positif/negatif)
• Keahlian
• Kharisma (daya tarik)

DaerahPengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
• Antara perseorangan
• Kelompok dengan seseorang
• Seseorang dengan kelompok

Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
• Analisis French-Raven
• Analisis Etzioni
• Analisis Nisbel

Proses pengambilan keputusan.
Dalam Proses Pengambilan Keputusan, masalah adalah sesuatu kondisi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan pemecahannya, masalah terbagi atas:
a. Masalah yang harus segera dipecahkan, misalnya dalam keadaan tanggap bencana, pemerintah daerah harus memutuskan apakah akan menganjurkan penduduk untuk mengungsi atau tidak.
b. Masalah yang sulit dipecahkan. Biasanya, masalah yang sulit dipecahkan mengandung banyak trade-off atau konflik kepentingan. Misalnya, dalam sebuah tim pengembangan produk, jika akan memproduksi produk dengan kualitas tinggi maka biaya produksinya juga akan mahal, sedangkan konsumen menghendaki produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar.
c. Masalah yang tidak dapat dipecahkan. Biasanya suatu masalah belum dapat dipecahkan karena kurangnya informasi yang melingkupinya. Kondisi ini hampir sama dengan masalah yang sulit dipecahkan. Namun dengan penggunaan metode analisis masalah yang tepat, pemecahannya akan menjadi lebih mudah.
Semua masalah membutuhkan pemecahan. Dalam hal ini berarti dibutuhkan proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan artinya menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang mungkin dilakukan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Jenis Keputusan
Terdapat beberapa jenis keputusan dalam proses pengambilan keputusan.Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:
1. Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuh perusahaan.
2. Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah
3. Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah:
• Keputusan Terprogram, biasanya berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti.
• Keputusan tidak terprogram, adalah keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat diprediksi.
• Keputusan tidak terstruktur, disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya.
Langkah Pengambilan Keputusan
Secara umum, langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
• Proses identifikasi atau perumusan persoalan keputusan. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Penggunaan seven tools dalam manajemen biasanya dapat membantu proses identifikasi ini.
• Penetapan parameter dan variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan keputusan. Biasanya pemecahan masalah yang menggunakan model matematika sangat memerlukan adanya variabel yang terukur.
• Penetapan alternatif-alternatif pemecahan persoalan. Alternatif pemecahan masalah didapatkan dari analisis pemecahaan masalah.
• Penetapan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik. Biasanya kriteria pemilihan ini didasarkan pada pay off atau hasil dari keputusan.
• Pelaksanaan keputusan dan evaluasi hasilnya. Tahap ini disebut tahap implementasi, dimana alternatif solusi yang terpilih akan diterapkan dalam jangka waktu tertentu dan setelah itu akan dievaluasi hasilnya berdasarkan peningkatan atau penurunan pay off atau hasil.

Sunday, January 8, 2012

Bebas dari Stres




SLEEP
Usahakan kita bisa tidur selama 8,5 sampai 9 jam sehari. selain supaya tubuh kita tetap fit, kita juga mudah untuk berkonsentrasi dan dijamin di pagi harinya kita bisa lebih fresh and absolutely happy! jadi, ciptakan suasana yang nyaman tanpa banyak pikiran supaya kita bisa lebih cepat tidur. seperti apa? coba minum susu hangat dan dengarkan slow music sebelum tidur.

EXERCISE
Olahraga juga bisa dijadikan salah satu sarana untuk menghilangkan stres asal nggak dilakukan secara berlebihan. dari olahraga yang ringan seperti latihan pernapasan (Sacara perlahan, tarik napas dengan menggunakan hidung dan lepaskan napas melalui mulut), sampai olahraga berat seperti squash, renang, track field, basket atau softball. pokoknya, olahraga yang bisa bikin badan kita jadi lebih sehat dan relaks.

LEISURE
Do something fun! ini bisa nge-boost mood kamu. pokoknya semua kegiatan yang fun bisa kita lakukan untuk menghilangkan stres. asal yang positif ya, misalnya ikut les melukis, biola, ballet, surfing di pantai, memelihara hewan piaraan, browsing di internet, window shopping mall, bernyanyi, tertawa bersama para sahabat tercinta, atau kegiatan positif lainnya yang bikin kita merasa senang dan bahagia.

FOOD
Walaupun sibuk, jangan pernah lupa untuk makan! tapi perlu diingat juga, makanan yang kita makan juga harus makanan yang sehat dan bergizi, selain makan makanan 4 sehat 5 sempurna dan minum air putih minimal 8 gelas sehari, mengkonsumsi vitamin seperti vitamin C juga penting banget. jadi, otomatis tubuh kita bisa melindungi kita dari serangan stres.