CYNTHIA OCTAVIANTI

Tuesday, November 30, 2010

SOSOK IBU.

Mama...
begitu bangganya aku dilahirkan oleh sosok wanita cantik sepertimu
sosok wanita penyayang dan penyabar..
begitu cepat semuanya menghilang, melenyapkan engkau dari kehidupan ku.
ingin rasanya lebih lama berada di pangkuan mu..
merasakan kasih sayang mu, menikmati belaian mu.
begitu singkat pertemuan kita, membuat ku menyesal tak pernah membuat mu bahagia..
ga ada lagi mama yang repot saat aku sakit.
ga ada lagi mama yang selalu ada saat aku butuhin.
ga ada lagi senyuman nya, tawa nya, canda nya, dan kehangatan tubuhnya.
mamaaaaa. begitu aku merindukan semuanya yang ada di dirimu.
penyesalan memang selalu datang belakangan..
betapa aku menyadari begitu berartinya dirimu setelah kepergian mu.
aku hanya bisa mengenang cinta mu, pengorbananmu, dan seluruh senyuman mu.
yang bisa aku lakukan..
hanya memohon kedapa TUHAN untuk memberikan mu kebahagiaan disana.
aku hanya ingin mama tau,
di sini aku akan selalu mengenang mu dan mendoakan mu
TUHAN....
sampaikan padanya betapa aku sangat merindukan nya
maafkan anak mu yang tak sempat membahagiakan mu dan berharap kau bahagia disana.
tak ada yang mampu menggantikan sosok dan menggantikan kasih sayang mu,
tak aku rasakan lagi  kasih sayang di sini, kasih sayang seperti yang pernah engkau berikan kepadaku.
begitu berat jalanin semuanya tanpamu mama.
jangan lupakan anak anak mu ya mah,
kita semua sayang mama.
kita semua kangen mama.
entah kapan bisa melihatmu lagi, entah kapan bisa merasakan kasih sayang mu lagi.
aku rindu semua itu maaaahhhhh.
semua begitu cepat bagi ku.
selamat tinggal mama. kasih sayang mu tak akan pernah terlupakan.
aku sayang MAMA :'(

DEMI KEBAIKAN KITA !


Serba salah memang, kalau ikutin obsesi orangtua yang tidak sesuai sama kata hati, kita bakal melakukan nya dengan terpaksa. Selain bikin stress, hasilnya pasti tidak maksimal. Di lain pihak, kita juga tidak ingin bikin orangtua kecewa tapi tetap melakukan hal yang benar benar kita sukai. Karena bagaimanapun juga, nggak adil buat diri kita sendiri kalau tetap memaksakan diri mengikuti standardisasi orang lain.

Hal pertama yang mampir di pikiran kita pasti “Mama egois!” kita jadi merasa di eksploitasi oleh orang tua untuk mewujudkan impian mereka. Hmm.. padahal siapa tahu mereka cuma ingin yang terbaik buat anak kesayangannya. Yah namanya juga orangtua. Mereka sudah terbiasa protective dan ngurus kita sejak kecil. So, mereka mungkin 'takut' kehilangan peran orangtua mereka dan takut merasa nggak dibutuhin lagi sama anak-anaknya.

Atau bisa saja mereka belum siap melepas kita 'jalan-jalan' sendirian. Kadang para orangtua jadi parno sendiri dan berfikir kalau mereka nggak 'mengarahkan' obsesinya ke kita, kita akan mengambil 'jalan' yang salah.

Jadi, jangan berburuk sangka dulu. Orangtua hanya bermaksud memberi jalan yang mereka pikir terbaik buat kita. Tapi kadang apa yang mereka lakukan untuk mewujudkan jalan itu terlalu jauh. Hal inilah yang membuat mereka seakan mendominasi semua keinginan dan kebutuhan kita. Akibatnya, kita jadi melihat orangtua kita sebagai sosok monster yang semua keinginannya harus dituruti.

Tapi kalau pun kita hanya menilai sosok orangtua kita di satu sisi saja, kita tidak akan pernah mengerti arti orangtua buat diri kita. Tanpa orangtua pun mungkin kita bisa salah jalan dalam soal pergaulan. Tanpa orangtua pun mungkin kita tidak dapat mendapatkan ilmu. Peran orangtua pun sangatlah penting untuk kehidupan kita, walaupun terkadang kita merasa mereka tidak mengerti dengan apa yang kita inginkan, percaya deh kalau itu pun terbaik untuk kita. Orangtua pun tidak ingin kita terjerumus dengan pergaulan yang dapat merusak masa depan kita, dan semua orangtua pun pasti ingin mempunyai anak yang sukses yang nantinya bisa membahagiakan mereka dan yang pastinya pun membanggakan untuk diri kita sendiri.

So, jangan pernah anggap bahwa orangtua tidak pernah mengerti kita, karna suatu saat nanti kita pun akan merasakan bahwa betapa pentingnya nasehat-nasehatnya. Semua orangtua pun pasti akan mengizinkan kok untuk hal-hal positive yang akan kita lakuin selama tidak menyalahi aturan dan tidak melampaui batas, apalagi kalau orangtua kita sudah memberikan kepercayaan nya kepada kita, itu patut di syukuri dan kita jaga jangan sampai kepercayaan itu kita sia-sia kan.